Kisah berikut ini disampaikan
oleh Ustad Sayyid Juwail. Sebuah keluarga yang terdiri atas bapak dan anak
laki-laki tinggal di sebuah rumah sederhana. Ibu anak itu telah rneninggal
beberapa tahun yang lalu. Suatu hari, si bapak mengeluhkan sakit yang luar biasa,
yang tidak diketahui sebabnya. Karena tak tahan lagi, dia dan anaknya pergi ke
dokter untuk mengetahui penyakitnya.
Setelah dokter memeriksanya lewat
komputer, ternyata si bapak menderita sakit batu ginjal. Dokter menyarankan agar
dilakukan operasi untuk mengeluarkan batu tersebut. Lalu, bapak dan anaknya
kembali ke rumah untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum operasi dilakukan.
Keesokan paginya, si anak pegi ke
kantor seperti biasa. Hari ini, tepat satu bulan dia bekerja di kantor
tersebut. Itu berarti dia akan menerima gaji pertamanya. Tentu saja, dia sangat
gembira. Dan yang lebih menggembirakan, dia bisa meringankan biaya operasi bapaknya.
Di tengah perjalanan pulan, si
anak melihat seorang kakek tua yang fakir. Bajunya kumal. Wakahnya menampakan
kelelahan.
Si anak sangat kasihan melihat
keadaan kakek tua itu. Dia sempat bimbang, menolong bapaknya atau bersedekah ?
Dia pun memutuskan untuk bersedekah kepada kakek tua itu. Semua gaji pertamanya
dia sedekahkan, disertai doa semoga Allah menyembuhkan bapaknya. Si anak tidak
bisa membayangkan seandainya bapaknya seperti kakek tua itu. Setelah
menyerahkan sedekahnya, cepat-cepat dia pulang. Dia mencemaskan bapaknya yang
sedang sakit sendirian di rumah.
Sesampainya di rumah, si anak
mengetuk pintu. Ternyata dia disambut bapaknya dengan wajah gembira.
“Alhamdulillah, Anakku. Beberapa
saat yang lalu, Bapak merasa sakit sekali. Lalu Bapak pergi ke WC untuk buang
air kecil. Tanpa disengaja, batunya keluar. Sekarang, Bapak merasa nyaman,
tidak sakit lagi”.
Kontan saja, si anak menangis
karena sangat bahagia mendengar cerita bapaknya. Segala puji bagi Allah yang
telah mendengar doa hamba-Ny.
Sumber : disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar