#SSS (Sedekah Super Story) kiriman Sumi Wijayanti (@sumiwijayanti / sumiwijayanti@gmail.com)
.
Saya mau share cerita tentang dahsyatnya
sedekah yang dialami oleh teman kerja saya, sebut saja namanya Nisa.
Nisa sedang mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya. Nisa sempat mengajukan pinjaman ke kantor tapi jumlah yang
diajukan tidak disetujui oleh kantor kami. Saya sebagai temannya ingin
bisa membantunya karena saya tahu betul kondisinya dengan 2 orang anak
yang masih kecil, suami yang belum dapat kerjaan setelah di-PHK dan
seorang ibu yang ikut dengan mereka. Tapi apa daya, saya juga tak
memiliki uang sebanyak yang dia butuhkan.
.
Tapi kira-kira dua minggu yang lalu saya
mendapat penawaran Kredit Tanpa Anggunan (KTA) dari pihak Bank yang
mengeluarkan kartu kredit dengan cicilan dan bunga flat yang tidak
terlalu besar dan tidak dibebankan ke dalam tagihan kartu kredit. Karena
saya tidak memerlukannya maka saya coba tawarkan ke Nisa . Dia pun
setuju untuk mengajukan pinjaman tersebut atas nama saya.
.
Proses pengajuan pun mulai dijalankan.
Sekitar 10 hari sejak pengajuan aplikasi, kabar baik belum juga kami
terima. Saya coba sms pihak Bank tapi tidak juga ada balasan. Sementara
kebutuhan Nisa untuk anak-anaknya sudah benar-benar mendesak. Sudah
terbayang jelas bahwa jika akhir bulan Desember ini dia terima gaji,
semua gajinya hanya numpang lewat, dan untuk selanjutnya dia benar-benar
akan kebingungan karena tidak ada simpanan.
.
Kami berdua sudah berpikir mungkin
aplikasi kami tidak disetujui apalagi sudah akhir tahun belum ada
berita. Di saat kami sedang membahas soal KTA tersebut, ada seorang
laki-laki sekitar umur 30 tahun dengan keadaan yang lusuh masuk ke
kantor dan menyapa kami berdua yang memang berada di counter depan. Pria
itu menawarkan dirinya untuk menjadi office boy sekiranya kantor kami
memerlukan tenaganya dan memberikan nomer teleponnya ke saya.
.
Sebelum meninggalkan kantor kami, pria itu berkata, “Saya
jalan kaki Bu dari Kelapa Gading kesini (Kemang) dan belum makan,
kira-kira Ibu bisa kasih saya uang untuk makan atau ongkos?” Saya
diam terpaku karena pada saat itu kondisi saya benar-benar tidak ada
uang yang cukup untuk dia beli makanan. Uang saya hanya tinggal recehan
100 – 300 Rupiah saja dan saya baru berencana ke ATM sepulang kerja
nanti. Saya mau bilang maaf gak ada uang tapi kok gak tegaaa.. Lalu saya
melirik Nisa, kemudian dia berdiri dan merogoh kantong celananya dan
memberikan uang kepada pria tersebut.
.
Setelah pria itu pergi, Nisa curhat soal
kesulitan keuangannya sambil meletakan kepalanya di atas tumpukan buku
“Notes From Qatar 1” dan “Notes From Qatar Limited Edition”. Kedua buku
itu memang baru dia kembalikan setelah dipinjam olehnya 2 bulan yang
lalu dan baru dibacanya akhir-akhir ini (itupun setelah berkali-kali
saya ingatkan dan saya kasih ultimatum sampai akhir Desember ini tidak
dibaca, kedua buku NFQ itu akan saya tarik lagi).
.
Kami lalu membahas buku tersebut. Nisa
terkesan dengan konsep 3P’s (Positive, Persistence & Pray) yang ada
dalam buku itu. Tapi tentang konsep sedekah yang diajarkan dalam buku
itum Nisa agak tidak bisa menerimanya, karena menurut dia sangat aneh
jika bersedekah tapi mengharapkan sesuatu dari Allah. Ya, biarlah pikir
saya. Saya hargai pendapatnya.
.
Saat sedang berdiskusi itulah handphone
saya berbunyi. Dalam hati saya berdoa semoga ini kabar baik dari Bank,
dan ternyataaa memang betul telepon itu dari Bank dan alhamdulillah KTA
saya disetujui sebesar Rp 10.000.000!! Setelah 2 minggu kami menunggu,
akhirnya KTA itupun disetujui. Kami berdua berpelukan dan saya ikut
bahagia karena akhirnya ada jalan keluar untuk kesulitan Nisa walaupun
dalam bentuk pinjaman yang harus dicicil tiap bulannya. Tapi tetap, itu
merupakan jalan keluar yang diberikan Allah. Alhamdulillaaahh..
.
Beberapa hari setelahnya saya iseng
bertanya kepada Nisa, berapa uang yang ia sedekahkan untuk pria berbaju
lusuh waktu itu. Dengan malu-malu dia berkata, “Pokoke kalo dikaitkan
dengan approval pinjaman KTA , aku dapat 1000x lipat hehehe.”
Subhanallah, berarti Nisa sedekah Rp10.000 dan dibalas Rp10.000.000.
Nisa cerita, waktu dia sedekahkan Rp 10.000, uang di sakunya tinggal
Rp5.000, karena dia pikir masih cukuplah Rp5.000 untuk pulang, maka dia
sedekahkan Rp10.000 tersebut.
.
Benar-benar luar biasa banget ya sedekah
itu ya.. sekarang Nisa bisa tersenyum lega dalam mengatur keuangannya
dan makin percaya bahwa memang sedekah itu sangat dahsyat dan kita boleh
berharap kepada-Nya untuk menyelesaikan segala kesulitan kita dengan
sedekah. Sedekah adalah solusi bagi setiap masalah yang kita alami.
Alhamdulillah..
sumber : disini
---------------------------------------------------------------------
Dukungan dan Partisipasi Pembangunan Mushola Da'watul Islamiah
bisa dikirim melalui Bank Syariah Mandiri No. Rek. 7033118591 an. Iin Saein Bdn Mushola DI atau hubungi No Hp Ketua Panitia 0818-656-326 Bapak Iin Saein / Admin blog ini Gun Gun 0821-2483-5688.
Dukungan dan Partisipasi Pembangunan Mushola Da'watul Islamiah
bisa dikirim melalui Bank Syariah Mandiri No. Rek. 7033118591 an. Iin Saein Bdn Mushola DI atau hubungi No Hp Ketua Panitia 0818-656-326 Bapak Iin Saein / Admin blog ini Gun Gun 0821-2483-5688.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar